Kementan dan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Bersinergi Kembangkan Sagu, Ini Tujuannya
Meliputi alat pemarut sagu, alat pemeras sagu dan alat penepung sagu dengan total 18 unit sarana fasilitasi pengolahan sagu di 12 kabupaten/kota dan 19 unit prasarana fasilitasi pengolahan sagu di 13 kabupaten/kota.
Dia mengharapkan melalui fasilitasi kegiatan dan bantuan alat dari Kementan, diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan wirausaha para petani untuk menghasilkan produk sagu dengan nilai tambah tinggi.
"Sagu merupakan pangan sehat dan sebagai pangan alternatif pengganti nasi atau roti," tegasnya.
Plt Kepala Dinas Ketapang Sulsel Kemal Redindo Syahrul Putra menambahkan daerahnya memiliki potensi pertanian khususnya pangan lokal yang besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya menghadapi krisis pangan global.
Selain sagu, pangan lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan juga adalah jagung, pisang dan ubi kayu.
"Khusus sagu, Sulsel adalah salah satu provinsi sentra sagu nasional dengan luas areal 3.700 hektare dan produksi mencapai 3.182 ton per tahun," sebut Kemal.
Dia menyebutkan Kabupaten Luwu dan Luwu Utara merupakan sentra produksi sagu di Sulsel.
"Strategi pengembangan diversifikasi sagu ini kami dorong fasilitasi kelompok atau UMKM untuk menghasilkan tepung, usaha pengolahan berbasi sagu dan membangun industri pangan berbasis sagu," kata pria yang akrab disapa Dindo.
Sejumlah strategi khusus disiapkan Kementan yang bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel dalam mengembangkan sagu
- Dukung Swasembada Pangan, DPR Usul Agar Litbang Pertanian Kembali di Kementerian
- Sapi Perah Bunting dari Australia Sudah Tiba di Indonesia
- Ngobras Mengulik Pertanian Modern di Pulau Borneo
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Kawasan Berikat dalam Sehari
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat