Kementan dan Yayasan Kitong Bisa Bersinergi Ciptakan 100 Ribu Petani Milenial

Jumlah itu sekitar delapan persen dari total jumlah petani di Indonesia sebanyak 33,4 juta orang.
Sebanyak 90 persen lainnya masuk ke dalam kategori petani yang sudah tua.
Bahkan, berdasar analisis Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia dapat mengalami krisis petani.
Pasalnya, petani yang tersisa usianya sudah mendekati usia 56 tahun sehingga hasil pertanian menjadi kurang produktif.
"Petani milenial jumlahnya masih sekitar 2,7 juta orang, hanya sekitar 8 persen dari total petani kita 33,4 juta orang," kata Dedi saat "Workhsop Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian" dengan Yayasan Kitong Bisa di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/1).
Dedi menilai situasi tersebut akhirnya menjadi salah satu alasan yang mendorong Kementan untuk percepatan regenerasi petani.
Berbagai upaya dan program pun dilakukan oleh Kementan.
Mulai dari Pendidikan Vokasi Pertanian, Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), Program YESS, Pengukuhan Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) sebagai ikon petani dan pengusaha pertanian milenial.
Dedi menjelaskan tidak hanya melakukan penumbuhan petani milenial secara masif melalui berbagai program, Kementan juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyusun perencanaan yang memadai, termasuk bussiness motivation pathway.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office
- KPK Periksa Rasamala Aritonang terkait Kasus TPPU di Kasus Kementan