Kementan Dorong Bulog Mempercepat Serap Gabah Petani

Kementan Dorong Bulog Mempercepat Serap Gabah Petani
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi memimpin rapat sergap di Kalimantan Selatan, Selasa (10/7) dan Sulawesi Tengah, Rabu (11/7). Foto: Humas Kementan

Target sergap Sulteng yang harus dicapai sampai akhir Agustus sebesar 50.000 ton, sedangkan realisasi baru mencapai 9.734 ton (22,90 persen). Target harian 671 ton. Potensi produksi sampai akhir Agustus 2018 sekitar 22.221 ribu ton.

Untuk mempercepat serapan gabah/beras, Gubernur Sulawesi Tengah melalui suratnya (29/6/2016) menginstruksikan agar dilakukan pemotongan beras untuk stok beras pemerintah melalui divre bulog ditingkat penggilingan sebesar 10 persen, dan khusus kabupaten Parigi Moutong 15 persen.

Dalam rakor ini para mitra Bulog yaitu penggilingan padi/gapoktan berkomitmen menjual berasnya ke bulog sebesar 10 sd 30 persen dari panen yang dihasilkan, sehingga target yang diharapkan bisa tercapai.

"Saya sangat menghargai komitmen para mitra bulog ini. Ini mestinya bisa diikuti mitra bulog lainnya," kata Agung.

Sebelumnya dijelaskan, tujuan sergap adalah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan di Bulog. Hal ini sesuai dengan tugas bulog untuk mengendalikan pasokan dan stabilitasi harga.

Selain itu juga untuk melindungi petani, terutama ketika harga jatuh dibawah harga pembelian pemerintah (HPP), Bulog wajib menyerap gabah petani, sehigga petani tidak dirugikan.

Pada bagian akhir acara tersebut dilakukan komitmen menjual beras ke bulog yang dibuat dalam bentuk order pembelian antara penggilingan padi/gapoktan dengan Bulog.

Hadir dikedua rakor ini antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kadis Pertanian, Kadivre Bulog, TNI, BPTP, Perpadi dan perusahaan penggilingan padi serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).(jpnn)


Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mendorong Bulog bisa menyerap 56.528 ton sampai akhir Agustus 2018.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News