Kementan Dorong Grobogan Bisa Suplai Kebutuhan Benih Kedelai Nasional
"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," kata Sunanto saat ditemui di kantornya pada Kamis (24/2).
Sunanto melanjutkan hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih.
Sisanya digunakan untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap konsumen di DIY dan Jawa Barat sebagai bahan olahan pangan.
"Selama ini, kami menyuplai benih kedelai, bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan, dan NTB," ungkapnya.
Benih kedelai, lanjut Sunanto, yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.
"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau nontransgenik. Potensi produksi tinggi mencapai 3,2 ton per hektare. Bahkan, di sini, pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektare," tandasnya.
Karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai. Karena menurutnya, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.
"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp 152.941 per hari dengan input usaha tani per hektare hanya Rp 5 juta,'' ujarnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) akan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare yang tersebar di 16 daerah, salah satunya Grobogan
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan
- Usut Kasus Korupsi di Kementan, KPK Periksa GM PT Sinar Universal Labelindo
- Perjalanan Inspiratif Petani Lada Binaan UPLAND yang Tembus Pasar Internasional
- Dukung Swasembada Pangan, DPR Usul Agar Litbang Pertanian Kembali di Kementerian
- Sapi Perah Bunting dari Australia Sudah Tiba di Indonesia