Kementan Dorong Kaltim Mengekspor Produk Olahan Pertanian
jpnn.com, SAMARINDA - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) kembali melepas hasil olahan turunan kelapa sawit Palm Kernel Expeller (PKE) sebanyak 1.996,78 ton senilai 2,23 miliar tujuan Vietnam.
“Ekspor komoditas pertanian asal Samarinda terus kami gencarkan, selain (PKE) hari ini juga diekspor komoditas primadona Kalimantan Timur, hasil olahan kayu Veneer Kruing sejumlah 67,1627 m3 senilai 602 juta tujuan India dan beberapa komoditas lainnya,” ungkap Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Agus Sunanto yang mewakili Kepala Barantan saat lepas ekspor di Kantor Karantina Pertanian Samarinda, Kamis (8/8) kemarin.
Agus Sunanto menuturkan bahwa sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil rempah di Kalimantan, namun seiring berkembangnya waktu Pulau Kalimantan menjadi penghasilan kayu terbanyak di Indonesia. Oleh karena itu hasil olahan kayu masih tetap menjadi primadona ekspor di Kalimantan Timur hingga saat ini.
BACA JUGA: Bertanam Cabai di Lahan Berpasir, Karunia Tuhan Tiada Henti
Berbeda dengan pelepasan ekspor sebelumnya, kali ini juga turut dilepas ekspor komoditas potensial asli Kalimantan Timur yakni Lada biji sebanyak 50 ton dengan nilai ekspor sebesar 476 juta dengan tujuan ekspor ke Vietnam. Ke depan, Agus mengajak para investor industri olahan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan mengolah lada menjadi bentuk jadi, minimal setengah jadi."Bisa berikan nilai tambah untuk masyarakat," ujar Agus.
Karantina Pertanian Samarinda sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian berperan tingkatkan akselerasi ekspor dengan berikan layanan tercepat dan fasilitasi Phytosanitary Certificate (PC). "Dengan dukungan Karantina Pertanian Samarinda dalam akselerasi ekspor produk pertanian dalam bentuk pelayanan cepat dengan Service Level Agreement 1 jam hingga 1 hari dengan pelayanan 24 jam 7 hari kerja ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi ekspor dari Kalimantan Timur hingga 200% dari tahun sebelumnya", tambah Agus Sunanto.
BACA JUGA: Terbukti, Teknologi Padi Hibrida Kementan Mampu Tingkatkan Produksi
Berdasarkan data sistem IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) Karantina Pertanian Samarinda tercatat sepanjang tahun 2018 sebanyak 266 kali ekspor mencapai Rp 82,42 miliar. Sedangkan periode Januari hingga Juli 2019, tercatat total nilai ekspor telah mencapai Rp 57,21 miliar.
Kementan melalui Barantan kembali melepas hasil olahan turunan kelapa sawit Palm Kernel Expeller (PKE) sebanyak 1.996,78 ton senilai 2,23 miliar tujuan Vietnam.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru