Kementan Dorong Optimalisasi Lahan Tidur di Daerah

Walaupun produksi padi mengalami kenaikan pada 2017, petani lokal bisa meningkatkan produksi lebih dari angka tersebut
Khusus di Desa Remban, kini terdapat sekitar 375 hektare lahan persawahan.
Dari luas lahan persawahan itu, pengelolaan baru mencapai 180 hektare.
Berarti, terdapat sekitar 195 hektare lahan belum diolah karena berbagai permasalahan.
Dari hasil diskusi dengan perangkat desa dan pemerintah daerah setempat, para petani selama ini telah menemui banyak hambatan kalau mengelola lahan telantar tersebut.
Misalnya, masalah pendangkalan sungai, sawah yang kebanjiran, hingga gagal panen.
Solusi dari masalah itu adalah kebijakan membuat sodetan dan kanal-kanal penampung air hujan.
Bila sodetan sawah terbangun, dari sawah yang belum dikelola seluas 195 hektare akan menjadi produktif.
Pending Dadih Permana menjelaskan, komunikasi dua arah antara petani, pemilik lahan, pemda, dan pemerintah pusat harus terjalin dengan baik
- Optimalisasi Lahan Tidur, Pupuk Indonesia Gandeng TNI AD dan PTPN
- Soroti Isu Ketahanan Pangan di Rapim TNI AD 2025, KSAD Jelaskan soal Pengelolaan Lahan Tidur
- Kerangka Manusia Ditemukan di Area Persawahan Dusun Dromot Timur Blitar, Polisi Selidiki
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- Jerry Hermawan Lo dan TNI AD Menghidupkan Lahan yang Tidur 4 Tahun, Hasilnya Luar Biasa