Kementan Dorong Pelaku Usaha Perkebunan Perkuat Branding Produk, Ini Tujuannya
“Kami juga melakukan pelatihan kepada para pekebun disekitar kebun sendiri,” sebutnya.
Arsil mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil kakao, dan Sumatera Barat merupakan salah satu daerah potensial untuk dilakukan budidaya kakao karena kakao di daerah tersebut dikenal mempunyai cita rasa khas tersendiri.
"Kami memperoleh bahan baku kakao dari kebun sendiri dan penyerapan dari kelompok tani mitra," kata Arsil.
Dia menyebutkan produk turunan yang dhasilkan ada cocoa mass (Massa Kakao), cocoa nibs, cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor, hingga aneka varian chocolate.
"Produk kami sudah terjual melalui online store, reseller, toko-toko organik, ranch market, freshmarket, dan foodhall,” jelasnya.
Dia menilai prospek kakao ke depannya sangat menjanjikan.
Arsil yakin kakao Indonesia bisa menjadi lebih besar paling tidak bisa setara kopi seperti sekarang.
"Kopi Indonesia sudah mendunia dan terkenal dimana-mana sehingga pada akhir nya seluruh pemangku kepentingan dari kakao, mulai dari pekebun sampai produsen bisa mendapatkan manfaat yang bagus dari kakao,” ujarnya.
Pelaku usaha perkebunan disarankan memperkuat branding produk agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur