Kementan Dorong Peningkatan Produksi Sagu di Sultra
jpnn.com, KENDARI - Sulawesi Tenggara memiliki potensi tanaman sagu sekitar 12 ribu hektare dengan produksi 6.967 ton.
Dari potensi tersebut, yang saat ini sedang difokuskan pengembangannya adalah di Konawe dan Konawe Selatan
"Kita semua tahu, potensi sagu di Indonesia luar biasa. Untuk itu dari sisi bisnisnya harus kita upayakan bagaimana menekan efisiensi produksi tepung kering sagu yang bisa bersaing dengan tepung terigu," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi saat meninjau pengolahan sagu di kabupaten Konawe dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (15/11).
"Dalam perhitungan saya, harga tepung kering itu bisa sampai Rp 10 ribu. Hal itu bisa masuk dalam bisnis untuk menggantikan tepung impor," tegas Agung.
Untuk mendukung pengembangan sagu, BKP Kementan sedang menyiapkan regulasi penggunaan tepung lokal sebanyak sepuluh persen dalam industri pangan.
Menurut Agung, jika regulasi ini sudah disiapkan, industri-industri pangan lokal berbasis UKM harus didorong.
"Tahun depan BKP akan mereplikasi industri pengolahan seperti ini di beberapa provinsi lain sebagai penghasil sagu" tambah Agung.
Hal yang penting, menurut Agung, adalah bekerja dari hulu sampai hilir.
Sulawesi Tenggara memiliki potensi tanaman sagu sekitar 12 ribu hektare dengan produksi 6.967 ton.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya