Kementan Dorong Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian
Setidaknya, efisiensi tersebut mencapai 40 persen untuk pengolahan tanah, 20 persen untuk proses penanaman dan 28,6 persen untuk penyiangan. Selain itu, penggunaan mesin transplanter dengan metode tanam Jajar Legowo 2:1 juga sangat menghemat waktu, tenaga dan biaya produksi.
Pasalnya, metode ini mampu meningkatkan produktivitas sampai 0,3-1,8 ton atau 3,5–30,6 persen. Secara finansial, pola ini juga terbukti telah meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp.1,3 juta hingga Rp 5 juta. Dengan kata lain, metode ini meningkat tajam sebesar 19,10 hingga 41,23.
Amran menyampaikan bahwa, pengadaan barang dan jasa untuk alsintan pra panen dan pasca panen melalui e-catalog juga bisa menghemat anggaran negara hingga 1,2 triliun. Dengan begitu, semua biaya menjadi lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel.
Ketersediaan alsintan dan level mekanisasi Indonesia telah meningkat menjadi 1,68 hp/ha di tahun 2018 yang pada tahun 2015 masih pada level 0,22 hp/ha, yang mana level mekanisasi negara maju seperti Amerika 17 hp/ha, Jepang 16 hp/ha sementara Vietnam sudah 1,5 hp/ha.
Selanjutnya, modernisasi pertanian melalui berbagai alat teknologi juga sukses meningkatkan kesejahteraan petani baik pada Nilai Tukar Petani (NTP) maupun Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP). Kedua item ini meningkat masing-masing sebesar 5,45 persen dan 0,42 persen selama periode 2014-2018.
Dampak lain dari peggunaan mekanisasi ini mampu menurunkan biaya produksi sekitar 30 persen dan meningkatkan produktivitas lahan sebesar 33,83 persen. Walau begitu, harga yang diterima petani menurun (deflasi) akibat produksi melimpah.
Sekedar diketahui, inflasi bahan makanan mengalami penurunan terbaik dalam sejarah Indonesia. Tak tanggung-tanggung, angkanya mencapai 1,26 persen pada tahun 2018 dari 20,57 persen di tahun 2014.
Lebih dari itu, kondisi tersebut juga berdampak langsung pada menurunnya penduduk miskin di pedesaan hingga mencapai 13,20 persen di tahun 2018. Padahal angka sebelumnya di tahun 2014 mencapai 14,17 persen.
Revolusi industri 4.0 merupakan kerangka teknologi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern.
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Optimalkan Produksi Beras Nasional, Kementan Siapkan Brigade Pangan dari Bone