Kementan Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Daerah Rentan Rawan Pangan di Maluku Utara

jpnn.com, TERNATE - Upaya mengentaskan daerah rentan rawan pangan membutuhkan sinergi dan kerja sama antara pemangku kepentingan terkait.
Kerja sama ini terus didorong oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian.
Untuk itu, pada Rabu (5/2) Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba dalam upaya pengentasan daerah rentan rawan pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Agung menyampaikan bahwa Kementan tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikan persoalan di wilayah rentan rawan pangan dan stunting.
“Ini kerja bersama yang membutuhkan sinergi antarlembaga di daerah,”ujarnya.
Agung juga mengingatkan agar berupaya semaksimal mungkin meningkatkan status daerah rentan rawan pangan menjadi tahan pangan.
“Kita harus supervisi ketat dan intervensi program di daerah rentan rawan pangan agar wilayah tersebut tidak menjadi rawan pangan," tegas Agung.
Sementara itu, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba mengingatkan bahwa setiap pejabat aparatur sipil negara (ASN) harus bekerja turun hingga ke desa-desa agar tidak ada lagi warga Malut yang termasuk kelompok miskin.
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Gubernur Maluku Utara.
- PNM Mekaar Dilatih Merawat Bibit Produktif Demi Ketahanan Pangan Keluarga
- Kementan Beri Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk Juru Sembelih Halal
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Polres Serang & Petani Gelar Panen Raya Jagung di Lahan Seluas 10 Hektare
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Ribuan Benih Bandeng Ditebar di Pasuruan Untuk Dukung Ketahanan Pangan