Kementan Dorong Ubi Jalar Tembus Pasar Ekspor
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar Siti Maesaroch menyebutkan Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan potensi ubi jalar.
Dia mengatakan Karanganyar, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam bidang ini.
Tercatat ada lima kecamatan yang berpotensi untuk pertanaman ubi jalar, yaitu Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jenawi, dan Ngargoyoso.
“Luas panen ubi jalar di Kabupaten Karanganyar Tahun 2021 mencapai 753 hektar dengan produksi 30.120 ton," ungkap Siti.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Tawamangu Wagimin menuturkan ubi jalar mampu meraup untung yang besar.
Ini terlihat dari analisisa usaha tani dari budi daya ubi jalar, yakni biaya produksi yang dikeluarkan sekitar Rp 35 juta per ha, yang diperlukan antara lain untuk penyiangan, pemupukan, dan pengairan tahap 1 dan 2 serta biaya panen.
"Hasil produksi dalam 1 hektar mencapai 45 ton dengan harga jual Rp 2.000 per kilogram sehingga dalam 1 ha omset yang diperoleh mencapai Rp 90 juta," kata dia.
Hasil produksi ubi jalar di Karanganyar berupa pangan olahan sebagian besar dipasarkan di pusat oleh-oleh tempat wisata.
Ada varietas khusus seperti Varietas Korea dan Manohara yang diolah menjadi stik ubi jalar untuk kebutuhan eksport.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan ubi jalar menjadi komoditas pangan lokal yang berpotensi ekspor.
- Sapi Perah Bunting dari Australia Sudah Tiba di Indonesia
- Dukung UKM Korea di Asia Tenggara, Kosme Resmikan Global Business Center Jakarta
- Kunjungi IWIP, Menperin Umumkan Rencana Ekspor Prekursor di 2025
- Berkat Pendampingan Bea Cukai Magelang, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Kue Kering ke Taiwan
- Anindya Bakrie Optimistis ICA-CEPA Akan Perbesar Investasi Kanada & Buka Peluang Ekspor Produk Indonesia
- UMKM Binaan Bea Cukai Malang Sukses Ekspor Perdana Keripik Nangka ke Republik Ceko