Kementan Dukung Budi Daya Sayur Hidroponik sebagai Solusi Pertanian Lahan Sempit
jpnn.com, JAKARTA - Keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan sektor pertanian di Indonesia, terutama di daerah perkotaan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan arahan untuk terus berinovasi dalam menghadapi hal tersebut.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit, salah satunya melalui metode hidroponik.
“Salah satu tantangan kita adalah keterbatasan lahan dan kawasan rumah yang makin bertambah banyak. Meskipun demikian, kita tidak boleh tinggal diam,” tegas SYL.
Secara sederhana, hidroponik adalah metode budi daya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah.
Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan menjadi lebih mudah dikelola.
Pertanian hidroponik saat ini sudah mulai dikembangkan dalam skala besar, seperti yang ada di Griya Hidroponik Cirebon.
Griya Hidroponik ini memiliki lahan green house seluas 400 m2 dengan sekitar 14 ribu lubang tanam hidroponik.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit, salah satunya melalui metode hidroponik.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan