Kementan Dukung P4S Buana Lestari Genjot Komoditas Ekspor Kakao dan Manggis
Ketua Kelompok Petani Kakao Buana Lestari, I Wayan Adi Pertama menyebutkan, kegiatan yang dilakukan dimulai tahun ini dengan adanya pelatihan di BBPP.
“Sebelum pandemi sebetulnya kami mulai mengembangkan ekspor ke Selandia Baru melalui agen, namun akibat pandemi eksport tertunda,” jelasnya.
Menaungi sekitar 84 anggota, Wayan Adi berharap, kakao yang mereka hasilkan bisa memberikan nilai tambah.
Apalagi katanya kalau dijual usai difermentasi harganya kisaran Rp 40 ribu.
Dia sepakat dengan usulan Kepala BPSDMP hasil produksi nantinya diolah kembali agar bisa memberikan nilai tambah.
“Kami saat ini juga tengah melirik pasar lokal dalam meraup pasar yang ada,” sebutnya, seraya mengatakan, pihaknya juga melihat potensi produk pertanian di luar kakao untuk dikembangkan. (mrk/jpnn)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi berharap agar P4S Buana Lestari Tabanan meningkatkan produtivitas komoditas ekspornya.
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global