Kementan Dukung Penuh Ekspor Edamame dan Porang di Masa Pandemi

Di dalam negeri, produk edamame segar menjadi pilihan konsumen yang sebagian besar diserap kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Pilihan produk segar menunjukkan pertumbuhan ketika munculnya pandemi Covid-19.
“Sekarang ini, konsumen beralih kepada produk segar. Perusahaan dapat menjual ratusan ton edamame segara ke berbagai kota besar terutama Bali. Sebab, banyak wisatawan terutama asal Jepang yang mengunjungui Bali,” ujarnya..
Ketua DPW Pegiat Petani Porang Nusantara Deny Welianto mengatakan bahwa saat ini belum ada standarisasi harga porang secara nasional. "Itu yang menjadi problem bagi petani untuk pengembangan budidaya porang secara masif," kata dia.
Selain itu, serapan pasar, tidak ada keseluruhan pabrik yang ada di wilayah tertentu. Saat ini ada kurang lebih sekitar 18-19 pabrik yang terpisah-pisah dan itu akan membuat jarak mobilisasi petani menjadi lebih berat, atau menambah biaya post produksi ketika panen.
“Di sektor budidaya, untuk mulai budidaya porang itu tidak harus skala besar atau satu hektare dua hektare. Memulai budi daya porang itu berkaitan dengan budget dan target,” kara Deny. (cuy/jpnn)
Kementan mendukung penuh upaya peningkatan ekspor edamame dan porang di masa pandemi.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Lewat Ekspor, 5,2 Ton Kerapu Asal Wakatobi Tembus Pasar Hong Kong
- Perusahaan Asal Probolinggo Catat Ekspor Perdana Uniform Senilai Rp 3,3 M ke Singapura
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- PT BRA 3 Kalasan Sukses Ekspor Pakaian Dalam Wanita ke AS, Ini Harapan Bea Cukai