Kementan Gandeng Pondok Pesantren

Kementan Gandeng Pondok Pesantren
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/9). Foto dok humas

jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menilai pondok pesantren tak lagi sekadar sebagai tempat memperdalam ilmu agama dan pendidikan semata, tetapi, ada potensi besar dari aspek ekonomi yang dapat dikembangkan, terutama sektor pertanian.

Hal ini menjadi salah satu dasar baginya untuk bersinergi dengan pondok pesantren untuk meningkatkan sektor pertanian di Indonesia.

"Konkretnya, adalah kami akan inventarisir berapa lahan yang mereka miliki dan apa kebutuhan mereka, kemudian tadi ada salah satu ponpes berhasil mengembangkan jagung, kita akan berikan jagung. Kita juga berikan pompa, kalau ada air di sekitarnya, membangun embung di desa, memberikan benihnya, dan alsintan," ujar Amran usai mengikuti acara Temu Stakeholder Pesantren: Mewujudkan Pesantren sebagai Salah Satu Penggerak Pemberdayaan Ekonomi yang Lebih Inklusif, di Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/9).

Selain bantuan material berupa sarana produksi dan alat mesin pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan berkontribusi secara inmaterial. Misalnya, memberikan edukasi mengoperasikan alsintan dan pendampingan dari para penyuluh, tambahnya

"Kami ajari mereka bagaimana mengoperasikan mesin-mesin traktor dan seterusnya, mengajari mereka memilih benih unggul, metode budidaya, cara penanggulangan OPT dan sebagainya," katanya.

Amran menerangkan, bantuan di sektor pertanian untuk ke sejumlah pesantren akan segera dilakukannya. Untuk sementara, masih dalam tahap diskusi dan inventarisir, namun tak menutup kemungkinan tahun ini akan terwujud.

Amran menegaskan, sangat tertarik melibatkan pesantren untuk mengembangkan pertanian karena memiliki beberapa faedah, selain sebelum potensi yang ada belum tergali secara optimal.

"Integritasnya tidak diragukan lagi. Kemudian, mereka pasti patuh. Itu sudah pasti, karena saya juga menitipkan anak saya di Pondok Pesantren. Sehingga, sangat mudah untuk mobilisasi, ajak kerja sama," bebernya pada kegiatan yang dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlanggar Hartarto, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, dan delapan mentor pimpinan pondok pesantren se-Jabar mitra BI.

Pondok pesantren tak lagi sekadar sebagai tempat memperdalam ilmu agama dan pendidikan semata, tetapi ada potensi besar dari aspek ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News