Kementan Gandeng Pondok Pesantren

Kementan Gandeng Pondok Pesantren
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/9). Foto dok humas

Amran menambahkan, ada dua 'raksasa' tidur yang belum digali potensinya secara maksimal, yaitu lahan pasang surut dan tadah hujan dengan luas 24 hektare. Katanya, lahan tadah hujan cuma dimanfaatkan satu kali tanam dalam setahun dan belum ada produksi dari daerah pasang surut.

"Petani tidur, tanah tidur enam bulan, sedihkan? Di Sumatera dan Kalimantan, air cuma lewat, sehingga tanaman kekeringan. 25 ribu hektar tanaman kering di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur karena air ke laut tidak disentuh," sesalnya.

Kini, potensi dari kedua lahan tersebut mulai dimanfaatkan, bahkan bisa ditanami sampai tiga kali dalam setahun, karena pemerintah turun tangan membangun fasilitas irigasi dan alat mesin pertanian yang dibutuhkan. Amran juga mencontohkan dengan kasus di Bojonegoro Jawa Timur dan Cimanuk Jawa Barat.

Kerja keras pemerintah pun berbuah manis. Sebab, mampu meminimalisir dampak kekeringan dan ketahanan pangan terjaga, karena tidak ada paceklik sejak 2016. "Sekarang kekeringan tidak begitu berdampak. Dari 100 ribu hektare lahan kekeringan di Jabar, kemarin sisa 3 ribu hektare, turun drastis, karena perintah Presiden bangunkan Waduk Jatigede," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Eko menambahkan, dirinya berterima kasih kepada Menteri Amran, karena selalu mendukung programnya dalam memajukan pedesaan. Dia menambahkan, Kementan dan Kementerian Desa (Kemendes) pun selalu berkoordinasi dan bersinergi dalam membangun pedesaan sebagai wujud realisasi Nawacita Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sinergi dilakukan, mengingat mayoritas penduduk desa di Indonesia berprofesi sebagai petani. Arah kerja sama ini kemudian diarahkan pada pembangunan pascapanen hingga penjualan.

"Kita harus create market di desa, caranya? Pesantren ikut kawal dan bisa ciptakan pengusaha-pengusaha. Supaya fokus, skala industri besar, pemerintah kasih intensif sampai 10 ribu ton jagung," ujar Menteri Eko.

Dia lantas mencontohkan dengan Kabupaten Pandeglang, satu dari 11 daerah yang menjadi kawasan percontohan pada 2017. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menyatakan siap untuk tanami jagung di lahan seluas 172 ribu hektar.

Pondok pesantren tak lagi sekadar sebagai tempat memperdalam ilmu agama dan pendidikan semata, tetapi ada potensi besar dari aspek ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News