Kementan Gencarkan Vaksinasi Penyebaran Virus Rabies di Bali
jpnn.com, BALI - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian berkomitmen untuk memberantas penyebaran virus rabies di Indonesia.
Salah satunya dengan menggecarkan secara masif vaksinasi agar tidak terjadi lagi kasus rabies baik pada manusia maupun hewan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana untuk menekan penyebaran rabies di Bali sebesar Rp 18 miliar dan menyediakan sekitar setengah juta lebih dosis khusus digunakan di Pulau Bali.
"Kami pastikan pelaksanaan vaksinasi rabies massal berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar I Ketut dalam keterangannya, Jumat (15/3)
Menurut dia, kegiatan vaksinasi rutin saja tidak cukup. Sehingga perlu gebrakan yang menyadarkan seluruh elemen masyarakat khususnya di Bali untuk berantas penyakit rabies.
Selain itu, pemerintah telah menjalankan program pengendalian dan pemberantasan rabies di Indonesia melalui vaksinasi di wilayah tertular atau wilayah bebas yang terancam, surveilans, pengawasan lalu lintas hewan penular rabies (HPR), dan manajemen populasi HPR.
“Kemudian, dilakukan kerja sama dengan pihak kesehatan dalam rangka penanganan kasus gigitan yang terjadi,” tandas I Ketut. (cuy/jpnn)
Kami pastikan pelaksanaan vaksinasi rabies massal berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- Pemerintah Siap Cetak 1 Juta Hektare Sawah di Merauke