Kementan Genjot Produksi Kedelai dan Sosialisasikan Pupuk Organik Hayati
Lebih lanjut, Suwandi mengharapkan memakai cara bertani yang ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik, pupuk hayati, biopestisida, dan pestisida hayati sehingga lahan menjadi subur, lingkungan lestar, dan produksi tinggi.
Salah satunya adalah pupuk yang dibuat dari rumput dan dedaunan yang segar dan sudah terbukti hasilnya sangat memuaskan.
"Tinggi tanaman rata-rata 80 cm dan bulirnya hingga mencapai ratusan,” kata Suwandi.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen TP Yuris Tiyanto mengatakan, saat ini, Kementan berkomitmen dengan CV Java Agro Prima (JAP) selaku off taker pengembangan kedelai untuk membeli hasil panen kedelai di sini.
"Jadi, petani kedelai tinggal menaman saja dan jangan khawatir untuk menjual hasil panen karena kami menjamin dengan harga di atas Rp 9 ribu," ungkapnya.
Bagi petani yang membutuhkan modal, sekarang tersedia kredit usaha rakyat (KUR).
"Bunganya kecil dan bayarnya setelah panen. Caranya adalah CV JAP sekaligus mengoordinasi itu untuk memudahkan para petani," ujarnya. (mrk/jpnn)
Kementan menggenjot produksi kedelai dalam negeri dan menyosialisasikan pupuk organik hayati di Sukoharjo
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa