Kementan Gerojok Pasar dengan Telur Ayam, Rp 19.500 per Kg
Jumat, 20 Juli 2018 – 09:31 WIB
Kementan juga membantah bahwa penurunan produksi nasional disebabkan virus highly pathogenic avian influenza (HPAI) atau low pathogenicity avian influenza (LPAI) yang tengah menyerang ayam-ayam petelur di Indonesia.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Ketut Diarmita mengatakan, pengaruh H5N2 tidak terlalu signifikan terhadap penurunan produksi telur. ”Hanya sekitar 1 sampai 5 persen. Itu sudah tertinggi,” katanya. Ketut berkeyakinan bahwa naiknya harga bukan karena suplai berkurang. Melainkan demand yang terus bertambah sehingga harga naik. (tau/c6/agm)
Kementan gencar menggelar operasi pasar guna meredam kenaikan harga telur ayam yang terjadi belakangan ini.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Makassar & Banjarmasin
- Bea Cukai Gelar Operasi Gempur Rokok Ilegal di Belitung & Luwu Timur
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar Gempur Rokok Ilegal di Konawe
- Bea Cukai Tanjungpinang Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp 104,5 Juta Lewat Operasi Pasar
- Bea Cukai Edukasi Masyarakat Ikut Mencegah Peredaran BKC Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Malang dan Banyuwangi