Kementan Imbau Petani Membuat Sodetan Sungai untuk Hadapi Kekeringan

jpnn.com, JAKARTA - Petani yang lahan sawahnya dekat dengan sungai dianjurkan membuat saluran sodetan sungai untuk mengatasi kekeringan. Seperti yang dilakukan petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menuturkan, pemerintah telah mengupayakan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan tersebut, utamanya bagi daerah yang terkenal rawan kekeringan.
Mulai dari perbaikan saluran irigasi (jitut dan jides), mobilisasi pompa air untuk mengamankan standing corp terutama pada daerah yang masih memiliki sumber air (sumur pantek, sungai dan lain sebagainya).
BACA JUGA: Terobosan Kementan Permudah Perizinan Sukses Tingkatkan Ekspor
“Atisipasi kekeringan terus akan dilakukan. Utamanya agar dampak kekeringan tidak semakin meluas dan daerah yang mengalami kekeringan bisa terselamatkan produksinya," ujar Sarwo Edhy, Minggu (4/8).
Memang, banyak cara yang bisa dilakukan petani untuk mengatasi kekeringan. Petani di Desa Sindangkerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, misalnya.
"Mereka membuat sodetan sungai agar air bisa dialirkan ke sawah-sawah. Kelompok Tani (Poktan) Sri Lestari II di desa itu yang berinisiatif membuat sodetan tersebut,” kata Sarwo Edhy.
Kepala Seksi (Kasie) Mitigasi Iklim, Subdirektorat Iklim, Konservasi Air dan Lingkungan Hidup, Direktorat Irigasi Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), Dyah Susilokarti menambahkan, petani memanfaatkan air dari saluran pembuangan di Kali Pararel Kumpul Kuista.
Petani yang lahan sawahnya dekat dengan sungai dianjurkan membuat saluran sodetan sungai untuk mengatasi kekeringan. Seperti yang dilakukan petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi