Kementan: Inpago Jagonya Padi Gogo
Semua Inpago umumnya toleran terhadap kekeringan dan kemasaman (keracunan Al) tapi masing-masing mempunyai ciri khas.
Misalnya Inpago 8 dan Inpago 10 potensi hasilnya tinggi dan rasanya pulen sehingga disukai suku Sunda, Jawa, Sulawesi, dan lain-lain kata Aris menambahkan.
“Inpago 9 dan Inpago 11 potensi hasilnya tinggi dan rasanya pera sehingga sangat disukai masyarakat Minang (Sumbar dan Riau) dan suku Banjar (Kalsel dan Kaltim)” kata Aris. Sementara itu ada juga yang nasinya wangi (aromatik) dan rasanya pulen, yaitu Situpatenggang. Ada juga yang menghasilkan beras merah, yaitu Inpago 7. Beras ini mempunyai indeks glikemik (IGK) rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes," jelas Aris ujar Aris menambahkan.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa potensi lahan kering untuk pengembangan padi gogo cukup besar. Dari luasan 80 juta ha lahan kering, yang sesuai untuk padi gogo sekitar 24,7 juta ha masing-masing lahan kering masam 21 juta ha dan lahan kering iklim kering 3,7 juta ha.
Apabila ekstensifikasi Inpago ke lahan kering sekitar 1 juta ha dengan produktivitas rata-rata 4 t/ha dan indeks pertanaman 150, maka tiap tahun ada tambahan produksi padi yang sangat signifikan, yaitu sekitar 6 juta ton GKG ujar Dedi menambahkan. (jpnn)
Kementan melalui Badan Litbang Pertanian saat ini sudah menghasilkan inbrida padi gogo (INPAGO) varietas padi khusus untuk lahan kering.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Kick Off Penanaman Padi Gogo di Musi Rawas
- Perkuat Ketahanan Pangan, Bakrie Group Panen Perdana Padi Gogo 84 Hektar
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target