Kementan-Kemenperin Terus Kembangkan IKM Hilirisasi Pangan

“Program ini memberikan fasilitasi penguatan industri melalui diagnosis dan penyelesaian permasalahan teknologi yang dihadapi perusahaan industri baru,” jelas Heru.
Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L Masyarakat dan UMKM, BRIN, Dadan Nugraha menuturkan IKM baru perlu Inkubasi Bisnis Teknologi.
Sebab, salah satu kelemahan umum pada IKM adalah kurangnya inovasi dan akses terhadap teknologi IKM-perusahaan rintisan.
Umumnya memiliki sumber daya yang sangat terbatas dengan agenda pengembangan produk dan bisnis yang syarat ketidakpastian.
“Beberapa tipe masalah yang dihadapi bukan masalah business as usual lisensi, HKI, investor modal usaha, dan lain-lain," jelasnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus mendorong pengembangan hilirisasi pertanian guna mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Sehingga sektor pertanian semakin kuat sebagai penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan dan nasional, terutama di tengah tantangan global.
Seluruh pangan lokal seperti jagung, ubi jalar dan lain-lain semuanya mempunyai manfaat yang luar biasa.
"Dengan kreativitas, semua bagian dapat diolah menjadi produk pertama, sampingan, dan sisanya pun bisa dijadikan kompos," terangnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) hilirisasi pangan.
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- IKM Binaan Bea Cukai Bekasi Sukses Ekspor 4,7 Ton Komoditas Pertanian ke Jepang
- Herman Deru Optimistis OPLA Dongkrak Sumsel ke Peringkat Tiga Penghasil Pangan Nasional
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan