Kementan Lepas Ekspor Telur Ayam Tetas ke Myanmar
Ketut menyebutkan, tahun ini Kementan telah mengeluarkan sebanyak 77 kompartemen bebas AI untuk Breeding Farm aktif.
PT ULU merupakan salah satu unit usaha yang telah menerapkannya sehingga telah memperoleh sertifikat kompartemen bebas penyakit AI dan sertifikat veteriner dari pemerintah.
Saat ini, kata Ketut, pihaknya terus mendorong pelaku usaha perunggasan untuk memperbaiki pola pemeliharaan unggasnya, sehingga akan mampu melakukan ekspor dan bersaing diperdagangan global.
Menurut I Ketut, pemerintah saat ini terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk produk peternakan.
"Harus tingkatkan ekspor. Pak Presiden memberikan tugas kepada kami. Beliau tidak mau negara sebesar Indonesia ini kalah ekspornya dibanding negara tetangga," kata Ketut.
Ketut menjelaskan, sejak 2015 Indonesia telah melakukan ekspor telur tetas ayam dengan jenis ayam ras ke Myanmar.
Hingga Maret 2018 jumlah kumulatif yang sudah diekspor sebanyak 10.482.792 butir dengan nilai Rp 109,60 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2017, volume ekspor telur tetas ayam ras terus meningkat mencapai 27,39 persen dan nilai ekspor meningkat sebesar 26,76 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ekspor telur ayam tetas ini membuktikan bahwa Indonesia mulai menunjukkan kedaulannya di sektor pangan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya