Kementan Lepas Ekspor Telur Ayam Tetas ke Myanmar
Adapun negara tujuan ekspor meliputi Myanmar, Papua Nugini, Vietnam, Malaysia, dan lain-lain.
Lebih lanjut Ketut mengatakan, kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia 2045 menjadi lumbung pangan dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan.
"Ekspor telur tetas ini adalah bukti Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam pengembangan teknologi persilangan unggas yang menghasilkan final stock ayam pedaging dengan kualitas premium dan sesuai dengan persyaratan internasional," kata Ketut.
Menurutnya, ini merupakan pengiriman awal dari total rencana sekitar 225 ribu telur pada 2018 yang selanjutnya akan dikirim secara berkelanjutan ke beberapa negara.
"Artinya Indonesia telah dapat membuktikan dengan sistem kompartemen bebas AI yang diterapkan terdapat jaminan keamanan pangan dan diakui oleh negara lain," kata dia.
Berdasarkan data BPS, pencapaian nilai ekspor komoditas sektor peternakan 2017 mengalami peningkatan sebesar 14,85 persen dibandingkan 2016. Nilai ekspor USD 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun.
Negara tujuan ekspor sektor peternakan terbanyak adalah Hongkong sebesat 23,1 persen dan Tiongkok 21,9 persen. Sejauh ini, secara keseluruhan peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.
Secara khusus, ekspor daging ayam 2017 mencapai sebesar 325 ton, meningkat 1.800 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor telur ayam tetas ini membuktikan bahwa Indonesia mulai menunjukkan kedaulannya di sektor pangan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya