Kementan Luncurkan Mesin Tanam Teknologi Baru
Launching ini bersamaan dengan kegiatan Seminar Nasional dan Gelar Teknologi Varietas Unggul Padi bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Padi.
Nur Alam menegaskan mesin ini juga mempunyai keunggulan dibandingkan tipe walking yaitu mudah dalam pengoperasian dan kapasitas kerja lebih besar.
“Karena itu cocok untuk kondisi saat ini dimana mencari SDM pertanian yang semakin langka,” tegasnya.
Mesin pertanian lainnya yang diluncurkan adalah mesin pengolahan tanah menggunakan farming bulldozer tipe D21PL-8.
Mesin ini hasil program kerjasama BBP Mektan dengan Komatsu. Keunggulanya yakni mampu melakukan pembajakan pada kondisi lahan sawah kering setelah panen, sehingga mempercepat waktu pengolahan tanah, dari semula 14 hari olah tanah dengan menggunakan hand traktor menjadi hanya 3 hari hingga lahan siap tanam.
“Selain mempercepat waktu pengolahan tanah, farming bulldozer juga menghemat penggunaan air,” beber Nur Alam.
Melalui Gelar Inovasi Teknologi yang diselenggarakan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ini, diharapkan bisa terjadi alih informasi dan teknologi kepada petani/penangkar.
Begitu juga kepada peneliti/pemerhati pertanian padi sehingga mampu memberikan manfaat kepada semua pihak.
Kementan luncurkan teknologi baru berupa Mesin Tanam Padi Jarwo Tipe Riding Transplanter
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan