Kementan Mempercepat Upsus di Kalsel untuk Antisipasi Darurat Pangan

Kementan Mempercepat Upsus di Kalsel untuk Antisipasi Darurat Pangan
Peninjauan lokasi normalisasi dan pintu air. Foto: source for JPNN

Rakor tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Faried Widyatmoko, tim dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dan Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban).

Dalam sambutannya, selaku tuan rumah Faried Widyatmoko menyampaikan bahwa saat ini sudah sebagian besar masyarakat petani di Tanah Laut mulai menggunakan padi umur pendek. Sehingga lainnya mulai terpengaruh untuk ikut menggunakan.

"Diharapkan pertanaman pada musim Okmar sudah mencapai 18.000 hektare," ujarnya.

Sementara itu, Kapusluhtan Bustanul Arifin Caya menyampaikan pesan terkait dengan percepatan program optimasi lahan.

"Berdasarkan peringatan BMKG tentang ancaman kekeringan, maka diharapkan kegiatan optimasi lahan dipercepat selagi masih ada sumber air," katanya.

"Selain itu, kebutuhan masyarakat akan beras tidak pernah berkurang, maka itu bagaimana harus bisa mencukupinya," imbuhnya.

Tim dari Unlam selaku pelaksana Sistem Informasi Desa (SID) menyampaikan bahwa progres SID di Kabupaten Tanah Laut sudah mencapai 74%, dan untuk progress SI sudah 90%. Sisanya akan diselesaikan dalam waktu 2 minggu.

Tim dari Poliban selaku pelaksana konstruksi menyampaikan bahwa pekerjaan konstruksi sudah mencapai 31,15%.

Upsus Antisipasi Darurat Pangan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip lahan perkebunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News