Kementan Mengajak Petani Milenial Garap Potensi Pangan Lokal
Dijelaskannya, diversifikasi pangan lokal adalah produk pangan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat lokal tertentu.
Umumnya, produk pangan lokal diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal, dan pengetahuan lokal pula. Pangan lokal ini berkaitan erat dengan budaya lokal setempat yang berasal dari dalam negeri.
Dedi juga menambahkan, agroekosistem Indonesia sangat mendukung bagi pengembangan komoditas pangan lokal sebagai sumber pangan alternatif maupun pangan utama. Selain itu, pangan lokal juga mudah dibudidayakan. Dan tiap daerah di Indonesia memiliki ragam pangan lokal yang khas
“Jenis pangan lokal sangat banyak dan beragam. Contohnya di pulau Sumatera dengan potensi tanah masam cocok pada tanaman ubi jalar, ubi kayu, jagung, pisang, labu kuning, sukun, dan masih banyak lagi. Sedangakan di wilayah timur dengan potensi lahan rawa yang cocok untuk bahan pangan sagu. Mulai sekarang kembangkan pangan lokal, lupakan impor apalagi dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), petani milenial bisa mengembangkan diversifikasi pangan-pangan lokal ini,” tegas Dedi. (*/jpnn)
Menteri SYL menegaskan pentingnya mempecepat tanam dan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman yang cepat panen di masa pandemi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Kementan Menggemakan Program Pertanian Modern di Kapuas
- Mentan Lantik 8 Pimpinan Tinggi Madya Kementan, Ini Nama-Namanya
- Gandeng BI, Pemprov Sumsel Libatkan Pelajar Masifkan Program GSMP untuk Kendalikan Inflasi