Kementan Menyosialisasikan Tata Cara Pengujian Mutu Pupuk
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa kurangnya pasokan pupuk bersubsidi membuat jumlah produksi menurun hingga empat juta ton pada 2023.
Para petani yang bertempat tinggal di wilayah pegunungan dan hutan juga tidak berkesempatan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
Mentan Amran menuturkan, jika penambahan anggaran pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun pada 2024 dimaksudkan agar pemerintah dapat bergerak cepat menambah pasokan pupuk petani dan juga untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino.
“Saat ini masih banyak petani yang bisa mendapatkan program pupuk subsidi dari pemerintah, terlebih yang tidak memiliki Kartu Tani,” kata Mentan.
Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 06 bertemakan “Tata Cara Pengujian Mutu Pupuk”, Selasa (12/2), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa dampak El Nino menyebabkan musim tanam mundur.
Selain itu, para importir dan eksportir banyak yang menahan produknya agar tidak keluar dari negaranya demi kepentingan di dalam negeri.
“Maka, solusi yang dilakukan adalah dengan menggenjot produksi padi. Harus melakukan percepatan tanam, agar target tanam di bulan Februari sebesar dua juta hektare pada Mei atau Juli dapat dipanen," katanya.
"Masalah benih juga sangat penting, krusial dan tidak boleh lambat di lapangan," imbuhnya.
Solusi yang dilakukan adalah dengan menggenjot produksi padi. Harus melakukan percepatan tanam.
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani