Kementan Minta Kembangkan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Jagung di Wajo
Dia mengatakan bahwa anggaran pemerintah terbatas.
Karena itu, program integrated farming harus didukung dengan kebijakan KUR sektor pertanian serta pemberian fasilitas KUR khusus untuk komoditas pertanian dan produktif lain dengan perusahaan mitra sebagai off-taker.
"Saya yakin jika kita bergerak bersama Insya Allah apa yang ditargetkan tercapai. Saya berharap pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah dan kesejahteraan petani meningkat di seluruh wilayah Indonesia," sebut Mentan.
Beberapa syarat integrated farming, antara lain, letak strategis, lahan clear and clean di lokasi existing atau lahan baru, dikelola kelompok tani dan SDM yang aktif, diutamakan satu hamparan, dikembangkan sebagai demfarm show window teknologi, serta bisa dijadikan agrowisata.
"Maret saya mau lihat bagaimana perkembangannya," tutur Syahrul.
Bersama Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis jagung seluas 400 hektare.
Di antaranya, 41 hektare jagung siap panen, 73 hektare jagung sudah tanam, 30 hektare untuk pengembangan cabai, dan 21 hektare untuk kacang hijau.
"Pemerintah Wajo menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Menteri Syahrul yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi yang tidak pernah menyerah untuk kerja, kerja, dan kerja," ucap Amran.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mendorong Kabupaten Wajo untuk mengembangkan kawasan pertanian yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku