Kementan: Mitra Industri yang Produksi dan Menjual Inovasi Berbasis Eucalyptus
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry, kembali meluruskan pemberitaan terkait inovasi berbasis eucalyptus yang banyak beredar.
Ia mengatakan bahwa isi dalam pemberitaan banyak yang bersifat bias, dan menimbulkan disinformasi.
“Kami tegaskan kembali, sebagai lembaga pemerintah tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas penjualan. Kami berinovasi sebagai kontribusi bagi negara ditengah pandemi. Latar belakangnya jelas, dengan memanfaatkan sumberdaya alam Indonesia yang luar biasa melimpah,” ujar Fadjry di Jakarta (7/7).
Dirinya mengatakan agar masyarakat dapat menjangkau produk berbasis eucalyptus tersebut. Pihaknya telah melakukan kerjasama dengan mitra industri, agar produksi inovasi hasil dalam negeri tersebut dapat dilakukan secara massal.
Keterlibatan industri diharapkan berdampak positif dalam mempercepat pemanfaatan produk tersebut, agar sampai di tangan masyarakat. Mengingat Balitbangtan tidak boleh berbisnis sebagai lembaga riset.
“Prototype produk eucalyptus ini adalah hasil riset kolaborasi pusat penelitian dibawah litbangtan. Begitu juga lisensinya sudah dengan salah satu mitra industri. Soal harga mereka sendiri yang tentukan. Cost produksi kan sudah urusan mereka," tegas Fadjry.
Perihal penyebutan nilai produk yang dilansir media, menurutnya itu hanya preferensi harga yang diharapkan pihaknya.
"Kami ingin harganya nanti terjangkau. Tidak memberatkan beban masyarakat, sehingga manfaatnya dirasakan berbagai kalangan masyarakat," ujarnya.
Kementan memastikan bahwa yang akan memproduksi dan menjual inovasi berbasis eucalyptus adalah mitra industri.
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog