Kementan Pacu Brigade Pangan Sebagai Garda Terdepan Produksi Indonesia

Dipastikan BP ini akan diberikan bantuan operasional hingga pengadaan mesin dan peralatan pertanian (alsintan) sebagai penunjang dalam menggarap lahan. Meski sudah ditetapkan anggaran operasional, namun dipastikan pengawasan akan ketat demi mencegah penyelewengan anggaran. Pasalnya melalui program BP ini, pemerintah menargetkan seluruh program peningkatan produktivitas pertanian berjalan dengan baik dan berhasil.
"Kalau dulu kami memberikan alat itu kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) atau kepada Upja (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian) dan pengawasannya agak kurang ya. Kalau sekarang pengawalan langsung, khususnya di sini langsung dari Kapus," ujarnya.
Untuk mempercepat proses penyaluran bantuan program pertanian melalui BP, Sam meminta seluruh pihak terkait khususnya anggota BP untuk segera melengkapi seluruh berkas administratif yang dipersyaratkan. Dia berharap seluruh tim dan stakeholder terkait dapat bergerak dan bekerja sama dalam rangka mewujudkan misi ketahanan pangan dan swasembada pangan.
"Kalau mau segera mendapat bantuan segera penuhi kebutuhan administrasinya, termasuk perjanjian dengan pemilik lahan," katanya.
Di tempat yang sama Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan Inneke Kusumawaty kembali menekankan agar BP dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat memastikan terlebih dahulu ketersediaan lahan untuk program ini. Kecamatan Tanjung Palas sendiri saat ini sudah tercatat ada sekitar 200 hektar lahan yang siap ditanami oleh para petani milenial.
Inneke juga menekankan ketika BP sudah mendapatkan bantuan operasional hingga alsintan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Seluruh dana bantuan operasional dan alsintan dipastikan harus ada pertanggungjawaban penggunannya.
"BP ini dibentuk bukan hanya untuk mendapatkan bantuan tapi bantuan itu wajib dimanfaatkan dengan baik mencapai target dan tidak boleh dijual kemudian kalau sudah dapat uang (dari hasil panen) bisa dibuat beli alat lagi," kata Inneke.
Inneke juga meminta seluruh PPL, Babinsa dan BP untuk selalu hadir dalam setiap rangkaian kegiatan pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan SDM dari para petani milenial. Untuk pelatihan analisa usaha tani sementara ini baru bisa dilaksanakan secara daring.
Brigade Pangan nantinya menjadi garda paling depan dalam mengelola lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil.
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Rakernas IKA SKMA Bahas Rekomendasi Dukung Swasembada Pangan & Pengelolaan SDA Berkelanjutan
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan