Kementan Perbaiki Distribusi Sapi
Kemendag Desak Data Riil Daging, Bukan Sapi
Selasa, 20 November 2012 – 08:00 WIB

Kementan Perbaiki Distribusi Sapi
Bayu menjelaskan, sebenarnya pasokan sapi di daerah masih cukup melimpah. Sayangnya, sapi yang dimiliki oleh warga ini cenderung disimpan untuk keperluan pribadi, dibandingkan pemenuhan konsumen luas. Selain problem datang dari peternak, Bayu menilai masalah pasokan daging ini juga terkait dengan RPH (rumah pemotongan hewan). Menurutnya, ada kondisibottle neck"di mana sapi harus melalui proses pengolahan di RPH, lantaran pedagang menginginkan produk jadi.
Kendati demikian, dalam hal krisis pasokan yang riil ini, Bayu menyatakan enggan mendesak kementerian pertanian apalagi untuk membuka kembali keran impor sapi.
"Karena mau nggak mau ini merupakan imbas kebijakan kita mengurangi impor. Tapi di luar itu, tambahan dalam negeri harus betul-betul diidentifikasi. Saya harap Dirjen Peternakan menginfokan secara akurat berapa sapi yang akan berangkat, dan kapan yang akan datang ke Jakarta. Jangan lagi disebut ekor, karena kita mintanya daging," jelasnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Importer Daging Indonesia Thomas Sembiring menyayangkan sikap Pemerintah yang tidak memberikan solusi riil krisis daging ini. Menurut Thomas, Pemerintah selayaknya mematuhi UU Pangan yang telah digedok beberapa waktu yang lalu.
JAKARTA - Krisis daging sapi di sebagian wilayah hingga memicu lumpuhnya perdagangan daging olahan beberapa waktu ini, memacu Pemerintah untuk melakukan
BERITA TERKAIT
- Toko Bangunan Ini Hadir di Jakarta Utara, Lebih Lengkap
- James Riady Tegaskan Komitmen Lippo Group Tuntaskan Masalah Meikarta
- Pelindo Ungkap Penyebab Kemacetan di Tanjung Priok Seusai Evaluasi Internal
- Deposito Emas Pegadaian Tembus 1 Ton, Dirut Pegadaian Bilang Begini
- Hana Bank Meluncurkan Produk Goal Savings
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia