Kementan Perkenalkan Kampung Buah Naga Organik Ramah Lingkungan

Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman memaparkan untuk mengembangkan sebuah desa menjadi kawasan Kampung Buah Naga dan Kampung Buah lainnya diperlukan 4 (empat) syarat utama.
Pertama, kesesuaian agroekosistem terhadap komoditas yang dikembangkan.
Kedua, semangat dan dukungan dari masyarakat setempat.
Ketiga, komitmen pemerintah daerah untuk pendampingan dan pengawalan.
Keempat, terbangun dalam satu kesatuan administrasi desa.
“Kami hanya akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang punya komitmen dan antusiasme tinggi untuk mengembangkan buah tersebut," ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Liferdi, diperlukan komitmen pemerintah daerah.
"Ini menjadi keharusan bagi kami, hanya untuk daerah-daerah yang pemerintahnya juga sejalan akan menjadikan desa tersebut sebagai sentra buah-buahan,” jelas Liferdi.
Buah eksotis ini termasuk ke dalam kategori glowing food, yaitu buah dan sayur beraneka warna yang direkomendasikan untuk banyak dikonsumsi selama pandemi Covid-19.
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- EWINDO Bakal Resmikan Fasilitas Penelitian & Pengembangan Baru Benih Hortikultura
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel