Kementan: Produksi Kunyit Aman untuk Kebutuhan Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan tanaman kunyit tidak hanya banyak diminati pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Menurut dia, penjualam kunyit tidak hanya sebatas produk segar, tetapi dalam bentuk simplisia.
Sentra terbesar kunyit di Indonesia, kata dia, berada di Jawa Timur (53,5 %), Jawa Tengah (15,65 %), Jawa Barat (8,85 %) dan Sulawesi Selatan (4,92 %).
“Hal ini tentu menggairahkan petani lokal yang tersebar di Wonogiri, Bondowoso, Kediri, Gresik, Pacitan, Ponorogo, Garut, Rejanglebong, Kulonprogo dan beberapa kabupaten lain," ujar Prihasto dalam siaran persnya, Rabu (24/11).
Dia menambahkan, untuk ekspor sendiri kunyit masih sangat bagus, yakni sebesar 36 persen terhadap total produksi di Indonesia.
Untuk pasar luar negeri, lanjut Prihasto, volume ekspor kunyit cenderung fluktuatif mengikuti produksi.
Selama kurun waktu 2018-2020, ekspor kunyit sudah tersebar di 51 negara tujuan. Ekspor utama kunyit di antaranya ke India, Malaysia, US, Thailand, dan Jerman.
“Adapun negara dengan permintaan kunyit terbesar adalah India (21.129 ton), Malaysia (2.728 ton), Taiwan (705 ton), Amerika Serikat (507 ton) dan Korea Selatan (301 ton) serta lainnya (1.242 ton),” terang Prihasto.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan tanaman kunyit tidak hanya banyak diminati pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- PT Dahsheng Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat dari Kanwil Bea Cukai Banten
- Atasi Diare dengan Menggunakan 3 Pengobatan Alami Ini
- Bea Cukai Lepas Ekspor 36 Komoditas Unggulan Asal Sulsel ke Pasar Global
- Bea Cukai Bekasi Terus Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional Lewat Kolaborasi
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi