Kementan: Produksi Kunyit Aman untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Harga kunyit saat ini berada di angka Rp 1.400 -1.500 per kg di tingkat petani.
“Kami menunggu harga baik di kisaran Rp 2.500. Pada harga tersebut kami barulah akan memanen,” ujar petani asal Desa Palalangan, Kecamatan Cermee, Badri.
Menyinggung laporan langkanya kunyit bagi pelaku usaha tanah air, salah satu pemilik UMKM Rumpun Padi, Sudaryati mengaku tidak merasa kesulitan memperoleh bahan baku olahan.
"Saya sejauh ini aman-aman saja untuk kebutuhan produksi empon-empon. Bahkan saya belum mendengar rekan pelaku usaha lain yang mengaku kesulitan kunyit. Memangnya butuh berapa ton? Saya coba bantu carikan ya," ujar pemilik aneka minuman serbuk herbal yang telah menembus pasar Eropa ini.
Diketahui, 2018 lalu ekspor kunyit sebesar 9.541 ton, disusul 2019 angka ekspor sempat turun menjadi 7.163 ton.
Angka ekspor kemudian naik lagi pada 2020 sebesar 9.909 ton. Terhitung hingga September 2021, angka ekspor yang terdata sebesar 5.987 ton. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan tanaman kunyit tidak hanya banyak diminati pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- PT Dahsheng Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat dari Kanwil Bea Cukai Banten
- Atasi Diare dengan Menggunakan 3 Pengobatan Alami Ini
- Bea Cukai Lepas Ekspor 36 Komoditas Unggulan Asal Sulsel ke Pasar Global
- Bea Cukai Bekasi Terus Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional Lewat Kolaborasi
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi