Kementan Punya Strategi Khusus untuk Hadapi Pangan Global, Simak nih
Untuk pengganti gandum, Kementan akan mendorong budi daya ubikayu, sorgum, dan sagu.
Sementara untuk gula tebu, akan difokuskan untuk mengembangkan gula non tebu, seperti stevia, aren, dan lontar.
“Untuk pengganti daging sapi, kami akan kembangkan daging kambing, domba, itik, dan ayam lokal,” sebutnya.
Sementara strategi ketiga yang akan dilakukan adalah peningkatan ekspor.
Komoditas yang akan diprioritaskan adalah sarang burung walet, porang, ayam, dan telur.
Dia mengakui tantangan yang dihadapi saat ini memang luar biasa, sehingga diperlukan kerja sama semua pihak.
“Tahun 2023 itu menurut IMF (International Monetary Fund) dan Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa yang akan dihadapi adalah bukan sesuatu yang biasa-biasa saja,” imbuh Syahrul.
Indonesia, disebut Syahrul baru saja mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas ketangguhan sistem pangan dan pertanian dalam menghadapi tantangan yang tidak biasa.
Indonesia juga mendapat pengakuan atas keberhasilannya mencapai swasembada beras selama tiga tahun terakhir.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjalankan strategi khusus untuk menghadapi krisis pangan global.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru