Kementan Rayakan Merdeka Panen dan Tanam Bersama Petani Lewat Bimtek On The Spot
“KT Gemah Ripah meminta masukan bagaimana untuk meningkatkan produksi dan juga mengatasi harga yang murah ini sehingga masih mendapatkan keuntungan,” ucap Yogiantoro.
Langsung dari Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Ketua KT Petani Muda Keren (PMK), Gede Suardita mengungkapkan bahwa kelompok taninya menerapkan konsep tumpang sari serta sudah menggunakan teknologi mekanisasi dan internet untuk budi daya sayuran buah dan sayuran daun.
“Konsep bertani yang dilakukan kelompok tani kami adalah tumpang sari karena lahan di sini merupakan lahan yang kecil. Paling luas itu 1 hektar,” jelas Gede.
Konsep tumpang sari digunakan untuk mengantisipasi harga yang tidak menentu.
Salah satu tanaman bisa saja kemungkinan memiliki nilai jual tinggi dan ada juga yang rendah.
Sementara itu, sistem perawatan sudah menggunakan sistem budidaya smart farming, yakni pertanian yang berbasis internet untuk meningkatkan petani untuk melakukan perawatan seperti pemupukan dan pemanenan.
Gede memaparkan bahwa keuntungan penggunaan internet ini adalah adanya kontinuitas dalam berproduksi.
Tidak hanya petani, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga turut bergabung pada kegiatan Bimtek On The Spot.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura mengadakan Bimtek On The Spot bertemakan Merdeka Panen dan Tanam.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan