Kementan Sebut Vaksinasi PMK Terbukti Efektif Tingkatkan Kekebalan Tubuh Hewan
"Data ini masih preliminary dan monitoring setelah vaksinasi akan terus dilaksanakan untuk melihat keberhasilan vaksinasi," ungkap Nasrullah.
Nasrullah sampaikan, ada 5 (lima) hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian PMK, di antaranya pertama mlakukan vaksinasi ternak sehat yang rentan terhadap PMK, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, Mengatur dan membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak.
Mengisolasi ternak sakit dan ternak baru serta melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit di pulau yang masih bebas PMK.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, Kementan mendistribusikan vaksin yang dilakukan secara bertahap dengan target populasi.
Pertama adalah ternak aset dan nilai ekonomi tinggi seperti sapi/kerbau perah dan sapi bibit, serta sapi yang berpotensi tinggi untuk dilalulintaskan di provinsi terdampak.
Nasrullah menyebutkan, total ketersediaan vaksin saat ini sebanyak 3 juta dosis (pengadaan tahap 1 sebanyak 800 ribu dosis dan tahap 2 sebanyak 2,2 juta dosis).
Distribusi vaksin ke provinsi dilakukan secara bertahap dan per 17 Juli 2022 terdistribusi sebanyak 1.443.500 dosis.
Dia mengtakan berdasarkan data laporan manual dari 22 provinsi terdampak bahwa ternak yang divaksinasi sejak 25 Juni 2022 sampai 17 Juli 2022 sebanyak 636.205 ekor atau 79,8% dari 798.400 dosis vaksin yang terdistribusi pada tahap 1.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan ternyata hasil vaksinasi PMK itu efektif bisa meningkatkan kekebalan tubuh hewan ternak.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan