Kementan Targetkan Bangun 10 Industri Bahan Pangan Lokal
jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menargetkan pembuatan sepuluh industri bahan baku pangan lokal pada 2019. Keberadaan industri itu diharapkan bisa menekan angka impor bahan baku pangan yang tak diproduksi di Indonesia.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi, salah satu bahan pangan yang masih diimpor adalah tepung gandum. Padahal, banyak komoditas lokal yang bisa menggantikan gandum seperti jagung, sorgum, ubi kayu, pisang, sagu dan lainnya.
Agung mengatakan, Kementan akan membangun berbagai macam industri tepung di sepuluh lokasi berdasar potensi khas daerah. Contohnya, di Nusa Tenggara Timur yang kaya jagung akan dibuat industri tepung jagung.
“Ini sebuah upaya Kementan dalam memanfaatkan dan mengembangkan pangan lokal yang ada,” kata Agung kepada wartawan di Bogor, Rabu (7/11).
Lebih lanjut Agung menjelaskan, teknologi pengolahan komoditas tersebut telah ada. Menurutnya, teknologi itu mampu menghasilkan produk yang diterima masyarakat.
Hanya saja, katanya, untuk membangum 10 industri pangan tentu memerlukan dana besar. Karena itu tidak semua dananya dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tapi juga swasta.
Agung menjelaskan, Kementan telah berkomunikasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terkait pembangunan industri bahan baku lokal ini. Kerja sama tersebut guna memastikan produksi yang dihasilkan terserap.
"Bayangkan saja dengan produksi yang kita hasilkan bisa menggantikan sepuluh persen dari (terigu) yang kita gunakan sekarang. Itu sudah bisa satu juta ton," ujarnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menargetkan pembuatan sepuluh industri bahan baku pangan lokal pada 2019 untuk mengurangi impor.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry