Kementan Terapkan Teknologi UHDP untuk Memperkuat Kampung Hortikultura
"Jadi, petani yang biasa menanam dengan jarak konvensional 10x10 m, bisa dirapatkan hingga 2x3 m."
"Dengan tehnik ini, luasan satu hektare bisa menghasilkan 1500 pohon. Ini sangat strategis untuk pengembangan mangga dengan keterbatasan lahan yang tersedia,” kata Endang.
Endang menyebut, teknologi UHDP terdiri dari empat unsur yang perlu dipenuhi.
Di antaranya, pemilihan varietas yang bisa ditanam di lahan yang rapat, terpenuhinya kebutuhan air, pemupukan yang menggunakan sistem fertigasi serta pemangkasan yang teratur.
“Jika dimanfaat dengan baik, mampu mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Luasan satu hektare lahan bisa dikerjakan cukup satu orang saja,” jelas Endang.
Fertigasi adalah proses di mana pupuk dilarutkan, diencerkan dan didistribusikan bersama dengan air melalui sistem irigasi mikro.
Metode ini mampu menghemat kebutuhan air hingga 50 persen.
Sistem ini memungkinkan pemberian pupuk dalam jumlah yang benar tanpa mengurangi unsur hara tanaman.
Kementerian Pertanian menerapkan teknologi UHDP untuk memperkuat kampung hortikultura.
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dilantik Lagi jadi Mentan, Amran Sulaiman Siap Berjuang untuk Indonesia Berdaulat Pangan
- Kementan Tingkatkan Transparansi Program PAT Lewat Teknologi Geospasial
- Mentan Amran Sulaiman Dorong Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga
- Antisipasi Darurat Pangan di Kepahiang, Kementan & Pemda Bersinergi Gencarkan Program PAT
- Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Kementan Targetkan Tambah Lahan Tanam 44.734 Ha di Jambi