Kementan Terus Mengawal Masa Panen Padi di Semua Wilayah Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri mengatakan Kementan mengawal terus jalannya masa panen di semua wilayah.
Dia menilai potensi produksi padi yang baru-baru ini dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sangat memberikan harapan positif bagi kesejahteraan petani.
Menurutnya, indikasi mulai menurunnya harga gabah, menjadi indikator data BPS sesuai fakta di lapangan.
Menurut Kuntoro, diperkirakan terjadi kenaikan produksi gabah kering giling sebesar 5,37 juta ton dibandingkan Triwulan I 2020 yang hanya 19,99 juta ton GKG.
Bila terjadi, maka produksi yang tinggi ini harus mendapatkan prioritas untuk diserap pasar, agar kerja keras petani memberi dampak pada kesejahteraan.
“Kami berharap Bulog dan pasar domestik dapat menyerap secara penuh hasil petani. Kita harus bangga negara kita bisa menyiapkan sendiri stok pangan untuk negeri,” lanjut Kuntoro.
Selain itu, upaya peningkatan produktivitas padi juga terus berjalan melalui program Food Estate yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kuntoro menambahkan saat ini Kalimantan Tengah dan Sumba Tengah sedang masuk masa tanam dan menjelang panen.
Potensi produksi padi yang baru-baru ini dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sangat memberikan harapan positif bagi kesejahteraan petani.
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama