Kementan Turun Tangan Bantu Palestina Lewat Pelatihan IB

“Saat ini BBIB Singosari terus mengembangkan teknologi IB pada sapi perah, sapi potong, dan kambing”, kata Enniek.
“Didukung dengan kapasitas intelektual varietas ternak, penerapan uji progeni dan teknologi, serta memiliki laboratorium ISO 17025 yang terakreditasi, dan sistem manajemen mutu ISO 9001 BBIB Singosari juga telah menghasilkan seks semen dan semen ikan," jelas Enniek.
Sementara itu, Mukhammad Fahrurozi, Kepala Bagian Kerjasama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular Kementerian Sekretariat Negara menyampaikan, Palestina merupakan salah satu negara prioritas penerima bantuan kerja sama teknik dari Indonesia.
Menurutnya, bantuan kerja sama teknik di sektor peternakan merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan program bantuan pengembangan kapasitas kepada Palestina.
“Program pengembangan kapasitas merupakan komitmen Pemerintah Indonesia dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) yang bertujuan untuk memajukan kerja sama pembangunan antarnegara berkembang," kata Fahrurozi.
“Melalui kerjasama ini, memberikan bukti bahwa Indonesia dapat berkontribusi aktif dalam kerangka kerja sama internasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan global”, tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun menyampaikan ucapan terimakasih atas kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap Palestina. "Semoga kerjasama ini bermanfaat buat rakyat Palestina," pungkasnya. (adv/jpnn)
Bantuan Kementan bukti Indonesia ikut peduli membantu pengembangan kapasitas warga Palestina dalam sub sektor peternakan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar