Kementan Yakin Pemanfaatan Rawa Bakal Bikin Sumsel Surplus Beras
Di samping mengoptimalkan lahan rawa, Suwandi juga meminta setiap daerah fokus mendata pertanaman yang masuk kategori di luar luas bakunya. Kategori ini yaitu kategori lahan bukan sawah seperti di bawah tegakan kelapa, di lahan areal hutan maupun lahan integrasi dengan sawit.
"Di Sumsel ini masih banyak pertanaman yang belum tercover dalam pendataan secara spasial sehingga sering terjadi selisih perhitungan luas tambah tanam," ucapnya.
"Kita harus belajar menggunakan aplikasi pencatatan standingcrop agar data yang didapat lebih akurat dan valid," pinta Suwandi.
Diketahui, aplikasi berbasis mobile ini adalah penyempurnaan aplikasi yang pernah dibuat oleh Kementan. Pengguna cukup mengunduh di playstore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.esri.arcgis.collector
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Data Non Komoditas, Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian, Luthful Hakim memberikan pelatihan singkat penggunaan aplikasi tersebut.
"Dengan adanya aplikasi ini memudahkan instansi terkait seperti Kementan, Dinas Pertanian, Kementerian ATR/BPN, BPS bisa mudah melakukan cross cek data, sehingga meminimalisir perbedaan data di Provinsi Sumatera Selatan," katanya. (cuy/jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, ketika memasuki puncak kemarau saat ini, mereka terus mengupayakan langkah untuk memitigasi.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Debat Pilgub Sumsel: Eddy Sindir Herman Deru, Sebut Jakabaring Sport City Kumuh
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai