Kementerian BUMN Jangan Dipimpin Saudagar yang Berpolitik

jpnn.com, JAKARTA - Nama mantan Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, Erick Thohir kian menguat disebut-sebut sebagai calon Menteri BUMN.
Erick kemudian menjadi sorotan, sebab sebelumnya menyatakan tak minat masuk kabinet.
"Seseorang yang antara perkataan dan tindakan-sikap berbeda ini, menguatkan bahwa sosok yang tidak konsisten dan integritas dipertanyakan," ujar pengamat politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nuralam, di Jakarta.
Menurut Arif, Kementerian BUMN merupakan kementerian yang sangat strategis. Bahkan selama ii disebut-sebut digunakan sebagai ATM dana partai dan kelompok tertentu.
"Maka, sulit diharapkan BUMN hadir sebagai public good dan public services dalam mendorong percepatan kesejahteraan rakyat, kalau terus jadi perahan partai atau kelompok tertentu," ucapnya.
Untuk itu agar lebih baik, Arif menyarankan Kementerian BUMN sebaiknya dipimpin sosok profesional atau praktisi yang punya track record semangat antikorupsi.
"Ini penting, agar Kementerian BUMN tidak dijadikan tempat berkumpul para rent seeker oleh elite parpol atau elite penguasa," ucapnya.
Lebih lanjut Arif menyatakan, Jokowi harus berani tegas dengan menghindari para saudagar yang berpolitik untuk duduk di Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN sebaiknya dipimpin sosok profesional atau praktisi yang punya track record semangat antikorupsi.
- Erick Thohir Dikabarkan Terlibat Kasus Minyak Mentah, Kejagung: Enggak ada Informasi itu
- Kejagung: Tak Ada Fakta Keterlibatan Erick dan Boy di Kasus Minyak Mentah
- Erick Thohir Dinilai Lalai Terkait Korupsi BBM, Layak Diusut dan Mundur
- Pegadaian Bersama BUMN Lainnya Gelar Mudik Gratis 2025, Simak Infonya di Sini!
- Kejagung Bantah Ada Dokumen Bocor yang Menyebut Keterlibatan Erick Thohir
- Buntut Korupsi Pertamax, Pakar Desak Prabowo Nonaktifkan Erick Thohir