Kementerian ESDM Dorong Perusahaan Ini jadi Pionir Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Kementerian ESDM Dorong Perusahaan Ini jadi Pionir Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Kunjungan Kementerian ESDM dalam rangka monitoring pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) CNI Group di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/11). Foto: source for JPNN.com

"Saat ini, fasilitas smelter PT CNI, semua mesin dan material dari China sudah tiba di Wolo, dan sebagian besar telah terpasang dan selanjutnya yang tinggal beberapa persen akan dilakukan pemasangan berkelanjutan," jelasnya.

Dia menjelaskan smelter PT CNI menggunakan 2 teknologi utama, yakni Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 4×72 MVA, terdiri dari 4 Iajur produksi untuk mengolah bijih Nikel Saprolite yang ditargetkan rampung 2024 dan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih Nikel Limonite (Bijih Nikel kadar lebih rendah) untuk menghasil baterai kendaraan listrik yang ditargetkan rampung 2026.

"Pengolahan HPAL akan memiliki kapasitas produksi sebesar 293,200 ton dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang di dalamnya terkandung 120.000 ton Logam nikel dan lebih dari 11.500 ton cobalt," ujar Tatang.

Dia menjelaskan total kapasitas produksi dari smelter nikel RKEF ini nantinya bisa menghasilkan sekitar 252.000 ton Ferronikel (FeNi) dengan kandungan 22 persen Nikel atau sekitar 55.600 ton Nikel di dalamnya.

Produk FeNi itu akan diproses lebih lanjut dan dikonversi menjadi Ni Matte dengan kandungan 74 persen Nikel dan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.

“Persiapan Pabrik Ni Matte telah memasuki Procurement equipments dan pembangunannya akan dilaksanakan pada kwartal pertama tahun 2024," ungkap Tatang.

Lebih lanjut, Tatang menegaskan bahwa seluruh aktifitas pembangunan industri maupun penambangan PT Ceria dan fasilitas penujungnya menerapkan prinsip dan kaidah Environment, Social and Governance (ESG). (mcr8/jpnn)


Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap perusahaan ini menjadi pionir ekosistem Electric Vehicle (EV) Battery.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News