Kementerian ESDM Usul Subsidi Listrik Jadi Rp 51,99 Triliun

’’Rata-rata tahun ini ICP bisa kurang dari USD 45 per barel. Rata-ratanya sekarang saja USD 48,8. Ini akan turun terus,’’ ujar Jonan.
Faktor-faktor fundamental yang memengaruhi perkembangan harga minyak dalam RAPBNP 2017 adalah risiko pemulihan pertumbuhan ekonomi global yang menekan permintaan energi dunia.
Selain itu, pasokan meningkat karena beberapa negara non-OPEC memanfaatkan momentum pemangkasan produksi untuk menambah jumlah pengeboran.
Tak hanya itu, ada peningkatan produksi migas di AS, Libya, Nigeria, Brasil, North Sea, dan Guinea Ecuatorial.
Alasan lainnya adalah meningkatnya pemanfaatan sumber energi alternatif.
Kementerian ESDM juga mengusulkan kenaikan alokasi anggaran belanja subsidi untuk listrik dari sebelumnya Rp 44,99 triliun menjadi Rp 51,99 triliun.
Penambahan alokasi subsidi listrik tersebut diperoleh setelah adanya revisi jumlah pelanggan listrik golongan 900 VA yang seharusnya menerima subsidi dari pemerintah.
Berdasar verifikasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PLN, ada tambahan 2,4 juta pelanggan listrik 900 VA yang berhak mendapatkan subsidi.
Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR akhirnya menyetujui asumsi APBNP 2017 dalam rapat yang dilangsungkan Senin (10/70.
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Pria di Ogan Ilir Tersengat Listrik saat Membongkar Tenda, Begini Kondisinya
- Cabut Izin Perusahaan Tambang Nikel di Morowali yang Ogah Lakukan Reklamasi
- Dirut PLN IP Apresiasi Ribuan Petugas yang Menjaga Kebutuhan Listrik saat Lebaran
- PLN IP Berhasil Penuhi Kebutuhan Listrik Saat Idulfitri
- Penuhi Kebutuhan Listrik Saat IdulFitri, PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit