Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
"Hampir semua kegiatan apapun, itu dulu kan kita hanya bersumber dari swasta-swasta yang
memberi CSR gitu. (Sekarang) berkawin, bagaimana swasta dan pemerintah berpadu, dan kami jadi punya banyak sumber untuk bisa menghidupkan seni itu sendiri atau budaya itu sendiri gitu," ungkapnya.
Menurut Happy Salma, kehadiran Kementerian Kebudayaan yang terpisah akan membuat
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kebudayaan menjadi lebih spesifik dan terarah.
Selain itu, administrasi pun akan menjadi lebih mudah.
"Kebudayaan dari sisi administrasi mungkin akan jadi jauh lebih mudah. Karena sebetulnya kita di bawah satu naungan bangsa ya, kita satu sama lain kita juga berhubungan gitu. Enggak cuma pendidikan, (tapi) bidang-bidang yang lain, pariwisata juga ya," jelasnya.
Perlunya Sosok yang Mengakomodasi Happy Salma mengaku tetap mengapresiasi kinerja Kemendikbudristek saat ini.
Happy Salma berharap program-program yang sudah berjalan baik dapat terus dilanjutkan oleh kabinet baru.
Wacana didirikannya Kementerian Kebudayaan secara mandiri yang sempat menggema saat debat capres di pestas demokrasi 2024.
- Hercules Perintahkan Kader GRIB Jaya Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo