Kementerian Kominfo Tindak Lanjuti Arahan Presiden Antisipasi Kebocoran Data NPWP
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika segera menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta mengantisipasi kebocoran data 6juta NPWP tidak terulang kembali.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menuturkan bahwa mereka telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan terkait kebocoran data 6juta NPWP itu sejak pertengahan September.=
"Sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan peraturan perundangan, Kementerian Kominfo telah mengirimkan surat permintaan klarifikasi kepada DJP Kementerian Keuangan pada tanggal 18 September 2024 terkait dengan dugaan terjadinya kebocoran data pribadi," kata Budi Arie Setiadi kepada wartawan, Kamis (26/9).
Presiden Joko Widodo memerintahkan anak buahnya yakni Kemenkeu, Kominfo dan BSSN untuk melakukan mitigasi terkait dengan kebocoran 6juta data NPWP yang diduga di dalamnya ada data sejumlah elite dan pejabat tinggi di Indonesia termasuk Presiden Joko Widodo.
Dia menyebut bahwa saat ini proses klarifikasi masih terus dilakukan dan dilakukan proses mitigasi kebocoran 6 juta data NPWP itu berkolaborasi dengan instansi terkait.
"Di saat bersamaan, upaya mitigasi dan tindaklanjut terus dijalankan bersama dengan BSSN dan Kepolisian RI," ujar dia.
Sebanyak 6 juta data NPWP diduga bocor dan diperjualbelikan di Breach Forum. NPWP milik tokoh-tokoh penting teridentifikasi dalam data tersebut.
Adapun, dugaan kebocoran data ini disampaikan langsung oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto dalam postingan di sosial media X pribadinya @secgron pada Rabu (18/9). (cuy/jpnn)
Kementerian Komunikasi dan Informatika menindaklanjuti arahan dari Presiden Jokowi soal kebocoran data NPWP.
- Bantah Budi Arie, Pramono Anung Tegaskan Tidak Kenal Tersangka T
- Kapolri Sebut Penyidik Kepolisian Bisa Saja Memeriksa Budi Arie di Kasus Judi Online
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji
- Raker di Komisi VI DPR, Budi Arie Dicecar soal Fufufafa dan Judol
- Rapat Bareng Budi Arie, Firnando Minta Syarat Mendirikan Koperasi Dievaluasi