Kementerian PU Serahkan Pengerjaan Bendungan Passeloreng ke Konsorsium Wika

jpnn.com - JAKARTA – Konsorsium PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Bumi Karsa (BK) melakukan penandatanganan surat perjanjian dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) untuk membangun Bendungan Passeloreng, Wajo, Sulawesi Selatan. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/6).

Bendungan Passeloreng merupakan proyek bernilai nilai Rp 701,47 miliar. Sedangkan konsorsium Wika-BK menjalin kerjasama operasi (KSO) menjadi kontraktor proyek pemerintah itu.

Penandatanganan surat perjanjian dilakukan oleh Bambang Saptadi Sukarno selaku kuasa KSO Wika– BK dengan Iskandar Rahim selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Bendungan Passeloreng. "Wika ditunjuk oleh Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan pembangunan Bendungan Passeloreng sesuai dengan surat penunjukan tanggal 27 April 2015," ujar Corporate Secretary Wika, Suradi dalam siaran persnya.

Suradi menjelaskan, rencananya proyek itu bakal dikerjakan selama 60 bulan terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam penandatanganan perjanjian kontrak. Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi  persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana.

Selain itu ada juga pekerjaan bangunan pelimpah, bangunan pengambilan dan pengeluaran, serta hidro mekanikal dan listrik.

Beengungen Passeloreng berdiri di lahan seluas 169 kilometer persegi dengan luas genangan waduk mencapai kurang lebih 2.500 hektar. Panjang waduk adalah panjang 309,57 meter dan lebar 10 meter dengan ketinggian 44,50 meter

Bendungan yang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini dirancang untuk menampung air hingga 138 juta meter kubik. Nantinya, bendungan itu akan dimanfaatkan untuk mengairi persawahan.

"Bendungan ini bermanfaat untuk mengairi areal persawahan seluas tujuh ribu hektar. Pembangunan Bendungan Pasellorang merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur daya air di Sulawesi Selatan," tandas Suradi.(chi/jpnn)