Kementerian PUPR Bangun Jaringan Irigasi di NTT untuk Dukung Produksi Pertanian

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangunan dan rehabilitasi irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional, salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun ini.
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangunan infrastruktur embung, sumur air tanah, dan bendungan.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan permasalahan ketahanan pangan di NTT masih tetap sama yakni masalah air.
“Saya sudah perintahkan Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," ucap Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan guna menunjang produktivitas dalam bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu memulihkan perekonomian masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tutur Basuki.
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (DItjen) Sumber Daya Air (SDA) di NTT pada TA 2021 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 24,76 miliar untuk membangun Daerah Irigasi Baing (Tahap II) seluas 100 hektar.
Ini merupakan pembangunan lanjutan jaringan irigasi dalam mendukung program food estate di NTT yang pada TA 2020 telah membangun 4 Daerah Irigasi (DI) dengan anggaran sebesar Rp 82,28 miliar, yakni, DI Kodi seluas 700 hektar, DI Baing (Tahap I) seluas 14 hektar, DI Wae Laku dan Wae Dingin seluas 125 hektar, dan DI Raknamo seluas 250 hektar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangunan dan rehabilitasi irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional, salah satunya di NTT.
- Wamentan: Pengusaha FOMO Naikkan Harga Pangan Terancam Pidana & Masuk Neraka
- Mentan Temukan Hal Mengejutkan saat Sidak Bahan Pangan di Pasar Lenteng Agung, Jaksel
- Hortikultura Jadi Tantangan dan Peluang buat Penyuluh Pertanian
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian
- Pemerintah Klaim Banjir Bekasi Tak Pengaruhi Distribusi Pangan di Jakarta
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 102.200 Per Kilogram